Rabu, 20 Juli 2016

LSM Taiwan Dorong Organisasi TKI Cegah Kekerasan

Taipei, Jubi – Lembaga swadaya masyarakat di Taiwan mendorong sejumlah organisasi yang dibentuk para tenaga kerja Indonesia untuk tidak melakukan tindak kekerasan yang merugikan diri sendiri dan mengganggu ketertiban umum.
“Seharusnya organisasi yang dibentuk para TKI di Taiwan punya tujuan pemberdayaan dan mengedepankan hal positif bagi TKI itu. Bukan malah sebaliknya,” kata Direktur Global Worker’s Organization (GWO) Karen Hsu di Taipei, Minggu (17/7/2016).
Pimpinan lembaga non pemerintah yang membidangi persoalan pekerja asing di Taiwan itu prihatin atas aksi tawuran antar-TKI yang terjadi di luar arena halal bi halal para TKI di Kota Taichung, Minggu (10/7) lalu.
Akibat insiden kekerasan tersebut, sejumlah TKI mengalami luka-luka dan harus menjalani perawatan di rumah sakit di kota terbesar ketiga di Taiwan itu.
Karen menduga ada pihak-pihak yang menyalahgunakan tujuan dari pembentukan organisasi di Taiwan.
Menurut dia, longgarnya peraturan di Taiwan terhadap pembentukan organisasi atau lembaga yang dihimpun warga asing tersebut, akan mempengaruhi pencitraan masyarakat Indonesia di negara lain.
“Perwakilan pemerintah Indonesia di sini seharusnya aktif melakukan pembinaan terhadap TKI supaya tidak melakukan hal-hal negatif yang justru merugikan diri mereka sendiri,” kata mantan jurnalis kelahiran Kaohsiung, Taiwan itu.
Beberapa kali Karen juga mengimbau para TKI untuk menghindari minuman keras yang sebenarnya dilarang di negara asal mereka.
“Bukankah di negara kalian, minum minuman keras itu dilarang dan melanggar aturan agama? Seharusnya di sini kalian juga tidak melakukannya,” kata perempuan yang sudah beberapa kali mendatangi daerah-daerah kantong TKI di Pulau Jawa itu.
Sementara itu, hingga hari ke-11 bulan Syawal atau H+11 Lebaran, beberapa organisasi TKI masih menggelar acara halal bi halal.(*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar